Warga Nagari Kuncir Keluhkan Jalan Rusak dan Pekatnya Debu Dampak dari Aktivitas Kendaraan Berat PT Arpex Primadamor dan PT Pratama Putra Sejahtera
KAB SOLOK – Warga Nagari Kuncir, Kec X Koto Diatas, Kab Solok saat ini mengeluhkan rusaknya akses jalan utama sepanjang satu kilometer yang berada di Jorong Binasi, dampak dari lalulintas kendaraan berat milik PT Arpex Primadamor dan PT Pratama Putra Sejahtera yang juga berada di lokasi tersebut.
Disamping itu, masyarakat disekitar lokasi aktivitas kedua perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi tersebut juga terancam terkena penyakit infeksi pernapasan atas atau ISPA karena debu serta polusi udara yang ditimbulkan oleh aktivitas lalulintas kendaraan berat dan alat pemecah batu milik kedua perusahaan.
“Kondisi ini sudah berlangsung sekitar dari tahun 2016 yang lalu, namun pihak perusahaan seolah-olah mengabaikan dampak negatif yang ditimbulkan dari aktivitas lalulintas kendaraan berat serta operasional mesin pemecah batu terhadap masyarakat nagari Kuncir” Pungkas Sabri Ramadhanil yang merupakan tokoh masyarakat Nagari Kuncir.
Selain itu, jalan yang rusak dan berlubang di sekitar lokasi tersebut, sudah banyak pengendara terutama sepeda motor yang menjadi korban, bahkan beberapa waktu yang lalu, seorang warga Nagari Kuncir mengalami patah di bagian tangan, karena terjatuh dari sepeda motornya setelah menghindari jalan berlubang pada malam hari di sekitar lokasi, tambah Sabri.
Sebelumnya, masyarakat Nagari Kuncir sudah melaporkan kondisi tersebut kepada Pemkab Solok dan Pemprov Sumbar, namun hingga saat ini tidak ada tindak lanjut sama sekali, bahkan masyarakat juga telah mencoba melakukan mediasi dengan kedua perusahaan tersebut terkait permasalahan ini, namun direksi atau perwakilan keduanya selalu berkelit dan seolah-olah tidak mengabaikan kondisi yang dialami oleh masyarakat saat ini.
“Masyarakat sudah tidak bisa lagi mentolerir kondisi seperti ini, pihak perusahaan selama ini hanya menimbun jalan yang berlubang dengan tanah, namun hal tersebut akan menimbulkan permasalahan baru, karena kalau musim hujan, jalanan kami akan menjadi kubangan lumpur, dan jika cuaca panas debu akan semakin banyak” Ungkap Ketua Aliansi masyakat peduli lingkungan Nagari Kuncir, Irfan Rinaldo.
“Menyikapi kondisi tersebut, Aliansi masyarakat peduli lingkungan Nagari kuncir, berencana akan melakukan aksi unjuk rasa damai ke PT Arpex Primadamor dan PT Pratama Putra Sejahtera pada hari selasa, 13 Mei 2025 mendatang dengan jumlah massa sekitar 100 orang”, lanjut Irfan.
Aksi ini bertujuan untuk menuntut tanggungjawab dari kedua perusahaan agar segera memperbaiki jalan yang rusak dan berlubang dengan dilakukan pengaspalan bukan hanya sekedar ditimbun dengan tanah, selain itu masyarakat juga mempertanyakan tidak jelasnya kontribusi yang telah diberikan oleh kedua perusahaan tersebut terhadap Nagari Kuncir seperti CSR serta bentuk lainnya. Tutup Irfan.