Uncategorized

“Kriminalitas Merajalela, Mahasiswa Dharmasraya Teriakkan Kegagalan Polres di Depan Mapolres!”

Dharmasraya, 17 Februari 2025 – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Organisasi Kepemudaan Dharmasraya turun ke jalan untuk menyuarakan keresahan masyarakat atas tingginya angka kriminalitas di Kabupaten Dharmasraya. Aksi damai yang berlangsung di depan Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Dharmasraya ini berlangsung dari pukul 10.40 hingga 14.45 WIB.Para mahasiswa yang berasal dari berbagai organisasi, seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Dharmasraya, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Dharmasraya, serta perwakilan mahasiswa dari Universitas Dharma Indonesia (Undhari) dan Universitas Andalas Kampus 3 Dharmasraya, dengan lantang menyuarakan tuntutan mereka.Aksi ini dipimpin oleh Nanda Arfalia Putra (Ketua Umum HMI Cabang Dharmasraya) dan Suhendri (Mantan Ketua DEMA STITNU sekaligus anggota PMII Cabang Dharmasraya). Dengan membawa spanduk-spanduk berisi kritik tajam terhadap kepolisian, mereka menuntut Polres Dharmasraya agar lebih serius dalam menjaga keamanan dan menindak tegas pelaku kriminalitas yang semakin meresahkan masyarakat.

Keresahan Masyarakat Disuarakan Melalui Spanduk Mahasiswa datang dengan membawa berbagai spanduk bernada kritik pedas, di antaranya:

“Kriminalitas Merajalela!”

“Rakyat Cemas, Keamanan Dipertaruhkan!”

“Ada Duit Polisi Gerak, Tidak Ada Duit Polisi Turu!”

“Kami Menyuarakan Kebenaran, Bukan Kebohongan!”

“Sama Mahasiswa Halo Dek, Kok Sama Kriminal Cemen?”

“Ubur-ubur ikan lele, Kriminalitas meningkat, Polres Dharmasraya berleha-leha lee!”

Pesan-pesan ini menggambarkan kekecewaan masyarakat terhadap kepolisian yang dinilai kurang sigap dalam menangani berbagai kasus kriminal yang terjadi di wilayah Dharmasraya.

Tuntutan Mahasiswa: “Kami Butuh Polisi yang Benar-benar Melindungi Masyarakat!”Dalam aksi ini, para mahasiswa menyampaikan lima tuntutan utama kepada Polres Dharmasraya:

1. Kapolres Dharmasraya harus meningkatkan keamanan di seluruh wilayah kabupaten, mulai dari tingkat kota, kecamatan, hingga daerah perbatasan yang sering menjadi titik rawan kejahatan.

2. Polres Dharmasraya harus mengintensifkan patroli setiap malam, terutama di daerah perbatasan yang menjadi jalur keluar masuk kejahatan lintas daerah.

3. Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat agar kesadaran akan keamanan dan ketertiban semakin meningkat.

4. Memberantas peredaran senjata api ilegal yang semakin marak di Dharmasraya.

5. Menindak tegas segala bentuk kriminalitas, termasuk pencurian, perampokan, hingga tindak kekerasan yang meresahkan warga.

Orasi Mahasiswa: Kritik Tajam terhadap Kinerja Polres Dharmasraya Dalam orasinya, Hasbi, Wakil Sekretaris Bidang Perindustrian, Ekonomi, dan Pertanian Badko HMI Sumbar, menegaskan bahwa aksi ini bukanlah bentuk perlawanan terhadap kepolisian, melainkan peringatan agar Polres Dharmasraya menjalankan tugasnya dengan lebih baik. “Kami tidak datang untuk mencari musuh, tapi untuk mengingatkan aparat kepolisian bahwa mereka memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan masyarakat. Jika dibiarkan, kriminalitas akan terus meningkat dan warga semakin cemas!” tegas Hasbi.

Sementara itu, Nanda Arfalia Putra (Ketua Umum HMI Dharmasraya) menyoroti pelayanan Polres yang dianggap kurang baik terhadap mahasiswa. “Kami datang untuk menyuarakan aspirasi rakyat, tetapi justru dihadang. Bahkan kami tidak diizinkan masuk ke lingkungan Mapolres. Jika kepada mahasiswa saja mereka seperti ini, bagaimana dengan masyarakat biasa yang butuh perlindungan?” ujarnya lantang.

Azizah, Ketua Umum PMII Dharmasraya, juga mengecam sikap Polres yang langsung memasang portal penghalang saat massa tiba di lokasi. “Kami ingin menyampaikan aspirasi, tetapi justru dihadang seolah-olah kami musuh. Kami tidak datang untuk mengganggu, kami datang untuk meminta keadilan bagi masyarakat yang sudah takut keluar rumah karena kriminalitas yang semakin merajalela!” katanya.

Tak hanya itu, Suhendri (anggota PMII Cabang Dharmasraya) bahkan menuntut agar Kapolri mencopot Kapolres dan Kasat Reskrim Polres Dharmasraya jika mereka tidak mampu menindaklanjuti kasus-kasus kriminal yang terjadi. “Jika Polres Dharmasraya tidak becus menangani kriminalitas, maka lebih baik Kapolri mengganti Kapolres dan Kasat Reskrim dengan orang yang lebih kompeten! Kami butuh kepolisian yang benar-benar bekerja untuk rakyat, bukan hanya mengenakan seragam untuk gaya-gayaan!” tegas Suhendri.

Aksi Berlangsung Damai, Polisi Masih Bungkam meskipun sempat terjadi ketegangan antara mahasiswa dan aparat yang berjaga, aksi ini berlangsung dengan damai hingga berakhir pada pukul 14.45 WIB.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Polres Dharmasraya belum memberikan tanggapan resmi terhadap tuntutan mahasiswa. Aksi ini menjadi peringatan keras bagi aparat kepolisian agar tidak menganggap remeh permasalahan keamanan di Dharmasraya. Warga berharap ada langkah konkret dari Polres Dharmasraya untuk menekan angka kriminalitas dan memastikan keselamatan masyarakat, terutama di wilayah perbatasan yang kerap menjadi sarang kejahatan.

Akankah Tuntutan Ini Didengar? Aksi yang dilakukan mahasiswa ini merupakan bentuk kepedulian terhadap nasib masyarakat. Namun, pertanyaannya kini: Apakah Polres Dharmasraya akan benar-benar bergerak untuk meningkatkan keamanan, atau hanya akan membiarkan keresahan ini terus berlanjut?Masyarakat Dharmasraya menunggu jawaban dan tindakan nyata dari kepolisian. Jika tidak ada perubahan, bukan tidak mungkin aksi-aksi serupa akan kembali digelar dengan skala yang lebih besar.