BeritaPemilu 2024PolitikSosbud

Pelaksanaan Pemilu Berdekatan dengan Bulan Ramadhan 1445 H: Menciptakan Tantangan Baru

Limapuluh Kota – Dalam konteks pelaksanaan Pemilu yang bertepatan dengan Bulan Ramadhan 1445 H, teramati adanya dinamika menarik antara agenda politik dan keagamaan. Sebelum memasuki bulan Ramadhan, banyak calon legislatif yang memberikan bantuan dalam bidang keagamaan. Namun, seiring dengan masuknya bulan Ramadhan, frekuensi bantuan tersebut mulai berkurang.

Salah satu Anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, Khairul Apit, mengamati bahwa suasana pemilu yang berdekatan dengan bulan Ramadhan menimbulkan kegiatan yang lebih ramai dibandingkan ibadah puasa. Aktivitas keagamaan seperti wirid pengajian, pembagian seragam wirid dan yasinan yang difasilitasi oleh calon legislatif banyak terlihat pada tahapan pemilu sebelum Ramadhan, namun semuanya berkurang saat memasuki bulan Ramadhan. Bahkan, walau hanya dalam bentuk imsakiyah.

“Suasana pemilu yang berdekatan dengan bulan Ramadhan dinilai lebih riuh dibandingkan pelaksanaan ibadah puasa. Pada tahapan pemilu begitu banyak aktivitas di bidang keagamaan seperti wirid pengajian yang di fasilitasi calon legislatif, bantuan seragam wirid dan yasinan serta adanya pembagian kalender, namun setelah memasuki bulan Ramadhan seolah mulai berkurang. Bahkan dalam bentuk imsakiyah pun tidak dapat kita temukan” ungkapnya.

Terkait dengan dinamika ini, dengan akan dilaksanakan pengumuman hasil Pemilu, terdapat potensi terjadinya penolakan dari masyarakat yang dapat mengganggu harmoni sosial. Dalam menghadapi hal ini, peran tokoh masyarakat menjadi krusial dalam menjaga stabilitas dan kedamaian selama proses penyelesaian pemilu. Sebagai tokoh dan perwakilan masyarakat yang peduli terhadap stabilitas dan kedamaian, Khairul Apit menekankan pentingnya memberikan pemahaman kepada masyarakat. Jika terdapat ketidakpuasan terhadap pelaksanaan pemilu, khususnya di bulan suci Ramadhan, akan lebih baik bagi masyarakat memfokuskan diri pada ibadah dan berserah diri kepada Yang Maha Kuasa, berharap agar pemimpin yang terpilih nantinya akan menjadi pemimpin yang amanah.

Dengan demikian, melalui upaya pemahaman dan pendekatan yang bijaksana, diharapkan masyarakat dapat menyikapi hasil Pemilu dengan kepala dingin dan tetap menjaga kedamaian serta keutuhan sosial di Kabupaten Limapuluh Kota.