Pasca Pemilu, Kakanwil Kalteng Ajak Masyarakat Jaga Persatuan
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah H Noor Fahmi mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga ketenangan dan kerukunan pasca pemilihan umum (Pemilu) 2024. Dia minta masyarakat tetap memperkokoh persatuan, kerukunan dan merekatkan persaudaraan.”Alhamdulillah kita telah melalui pesta demokrasi dengan baik dan tugas kita semua untuk memeliharanya. Sebab, keamanan dan ketenteraman itu sangat penting dalam kehidupan bangsa dan bernegara,” kata Kakanwil, Kamis (15/02/2024).Disamping itu, Kakanwil mengimbau khatib Jumat serta para penceramah agar menyampaikan pesan persaudaraan berkenaan dengan usainya tahapan Pemilu 2024.“Kami mengimbau kepada para khatib Jumat untuk menyuarakan pesan merekatkan persaudaraan pascapemilu 2024,” ujar.Menurutnya, khatib berperan sangat penting dalam memberi pemahaman dan pencerahan kepada masyarakat terkait pentingnya menghargai keragaman pilihan politik.”Perbedaan yang ada tidak semestinya menjadi sebab renggangnya hubungan persaudaraan,” ujarnya.Hal itu mengingat selama masa kampanye, di tengah masyarakat kerap terjadi perdebatan terkait pilihan politik. Karenanya, khatib punya peran penting untuk menjaga kondusifitas dan persaudaraan.Karena itu dia berpesan agar jangan terpancing dengan isu-isu yang berpotensi menimbulkan konflik dan perpecahan.Kakanwil mengingatkan kepada semua pihak agar perbedaan politik, tidak membuat masyarakat menjadi bertentangan. Dalam pemilu akan ada menang dan kalah, sehingga harapannya jangan sampai merusak tatanan sosial di tengah masyarakat yang sudah terbangun baik.Kakanwil mengajak umat beragama di Kalteng bersikap dewasa dalam menyikapi hasil demokrasi yang berlangsung tiap lima tahun sekali itu.“Tunjukkan sikap dewasa di tengah masyarakat. Jangan melakukan Tindakan yang dapat mengancam sendi-sendi kerukunan bangsa dan negara,” pesannya.Ia berharap, saat momentum politik berakhir maka kondisi kehidupan masyarakat mesti kembali seperti sedia kala, rukun dan tenang.”Perbedaan pilihan jangan menimbulkan hal-hal yang menganggu proses demokrasi, semua pihak yang berbeda pilihan mesti kembali menyatu sebagai seorang saudara,” pungkasnya (D.A)